Jumat, 06 Desember 2013

Tata Cara Dan Do'a Sholat Jenazah Lengkap

Updated at: 17.59.
Under Category : Do'a,Sholat

Sholat Jenazah
Rukun, syarat, panduan tatacara sholat jenazah atau sholat mayit dibawah ini adalah sudah kami ringkas, dan kami lengkapi dengan beberapa dalil hadits dari Nabi SAW, rukun Shalat Jenazah  terdiri dari 8 rukun dan Hukum menjalankannya adalah "Fardhu Kifayah" artinya jika tidak ada yang menjalankan, semua akan berdosa. Shalat ini gak memakai ruku’, sujud, i’tidal dan tahiyyat, hanya dengan 4 takbir dan 2 salam, yang dilakukan dalam keadaan berdiri. 
Berikut ini adalah rukun sholat jenzah :
1. Niat
Setiap shalat dan ibadah lainnya kalo gak ada niat dianggap gak sah, termasuk niat melakukan Shalat jenazah. Niat dalam hati dengan tekad dan menyengaja akan melakukan shalat tertentu saat ini untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT.
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah : 5).
Hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan sesuai niatnya." (HR. Muttafaq Alaihi).
2. Berdiri Bila Mampu
Shalat jenazah sah jika dilakukan dengan berdiri (seseorang mampu untuk berdiri dan gak ada uzurnya). Karena jika sambil duduk atau di atas kendaraan [hewan tunggangan], Shalat jenazah dianggap tidak sah.
3. Takbir 4 kali
Aturan ini didapat dari hadits Jabir yang menceritakan bagaimana bentuk shalat Nabi ketika menyolatkan jenazah.
Dari Jabi ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi (shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali.
(HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan Ahmad 3:355)
Najasyi dikabarkan masuk Islam setelah sebelumnya seorang pemeluk nasrani yang taat. Namun begitu mendengar berita kerasulan Muhammad SAW, beliau akhirnya menyatakan diri masuk Islam.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW
6. Doa Untuk Jenazah
Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :
"Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya."
(HR. Abu Daud : 3199 dan Ibnu Majah : 1947).
Diantara lafaznya yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain :
"Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi."
7. Doa Setelah Takbir Keempat
Misalnya doa yang berbunyi :
"Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu.."
8. Salam
Berikut ini adalah Tata Cara, Urutan dan Do'a Sholat Jenazah :
1. Lafazh Niat Shalat Jenazah :
"Ushalli ‘alaa haadzal mayyiti fardlal kifaayatin makmuuman/imaaman lillaahi ta’aalaa.."
Artinya:
"Aku niat shalat atas jenazah ini, fardhu kifayah sebagai makmum/imam lillaahi ta’aalaa.."
2. Setelah Takbir pertama membaca: Surat "Al Fatihah."
3. Setelah Takbir kedua membaca Shalawat kepada Nabi SAW : "Allahumma Shalli ‘Alaa Muhamad?"
4. Setelah Takbir ketiga membaca:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Ya Allah! Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”
atau bisa secara ringkas :
"Allahummagh firlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu anhu.."
Artinya:
"Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat, sejahtera dan maafkanlah dia"
5. Setelah takbir keempat membaca:
"Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu.."
Artinya:
"Ya Allah janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya, dan berilah ampunan kepada kami dan kepadanya"
6. "Salam" kekanan dan kekiri.
Catatan: Jika jenazah wanita, lafazh ‘hu’ diganti ‘ha’.
Demikian beberapa ringkasan artikel tentang tata cara dan do'a sholat jenazah, semoga bisa menambah wawasan dan amaliah pembaca sekalian, terimakasih sudah berkunjung semoga bermanfaat. 
 

Senin, 02 Desember 2013

Angklung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Untuk jenis orkestra bernama sama lihat Angklung (gamelan).
Musik dari Indonesia
Traditional indonesian instruments04.jpg
Gong dari Jawa
Garis waktuContoh
Ragam
Klasik • Kecak • Kecapi suling • Tembang Sunda • Pop • Dangdut • Hip hop • Keroncong • Gambang keromong • Gambus • Jaipongan • Langgam Jawa • Pop Batak • Pop Minang • Pop Sunda • Qasidah modern • Rock • Tapanuli ogong • Tembang Jawa
Bentuk tertentu
Angklung • Beleganjur • Calung • Gamelan • Degung • Gambang • Gong gede • Gong kebyar • Jegog • Joged bumbung • Salendro • Selunding • Semar pegulingan
Musik daerah
Bali • Kalimantan • Jawa • Kepulauan Maluku • Papua • Sulawesi • Sumatera • Sunda
Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

Asal-usul

Anak-anak Jawa Barat bermain angklung di awal abad ke-20.
Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara.
Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke-16). Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare) sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip). Masyarakat Baduy, yang dianggap sebagai sisa-sisa masyarakat Sunda asli, menerapkan angklung sebagai bagian dari ritual mengawali penanaman padi. Permainan angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah (wilahan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.
Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung menurun dan hanya di mainkan oleh anak- anak pada waktu itu.[rujukan?]
Selanjutnya lagu-lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana yang kemudian lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang bernama angklung. Demikian pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan permainan angklung. Terutama pada penyajian Angklung yang berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak-arakan atau helaran, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong dan Dongdang serta Jampana (usungan pangan) dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana.
Bahkan, sejak 1966, Udjo Ngalagena —tokoh angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda— mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.

Jenis Angklung

Angklung Kanekes

Angklung di daerah Kanekes (kita sering menyebut mereka orang Baduy) digunakan terutama karena hubungannya dengan ritus padi, bukan semata-mata untuk hiburan orang-orang. Angklung digunakan atau dibunyikan ketika mereka menanam padi di huma (ladang). Menabuh angklung ketika menanam padi ada yang hanya dibunyikan bebas (dikurulungkeun), terutama di Kajeroan (Tangtu; Baduy Jero), dan ada yang dengan ritmis tertentu, yaitu di Kaluaran (Baduy Luar). Meski demikian, masih bisa ditampilkan di luar ritus padi tetapi tetap mempunyai aturan, misalnya hanya boleh ditabuh hingga masa ngubaran pare (mengobati padi), sekitar tiga bulan dari sejak ditanamnya padi. Setelah itu, selama enam bulan berikutnya semua kesenian tidak boleh dimainkan, dan boleh dimainkan lagi pada musim menanam padi berikutnya. Menutup angklung dilaksanakan dengan acara yang disebut musungkeun angklung, yaitu nitipkeun (menitipkan, menyimpan) angklung setelah dipakai.
Dalam sajian hiburan, Angklung biasanya diadakan saat terang bulan dan tidak hujan. Mereka memainkan angklung di buruan (halaman luas di pedesaan) sambil menyanyikan bermacam-macam lagu, antara lain: Lutung Kasarung, Yandu Bibi, Yandu Sala, Ceuk Arileu, Oray-orayan, Dengdang, Yari Gandang, Oyong-oyong Bangkong, Badan Kula, Kokoloyoran, Ayun-ayunan, Pileuleuyan, Gandrung Manggu, Rujak Gadung, Mulung Muncang, Giler, Ngaranggeong, Aceukna, Marengo, Salak Sadapur, Rangda Ngendong, Celementre, Keupat Reundang, Papacangan, dan Culadi Dengdang. Para penabuh angklung sebanyak delapan orang dan tiga penabuh bedug ukuran kecil membuat posisi berdiri sambil berjalan dalam formasi lingkaran. Sementara itu yang lainnya ada yang ngalage (menari) dengan gerakan tertentu yang telah baku tetapi sederhana. Semuanya dilakukan hanya oleh laki-laki. Hal ini berbeda dengan masyarakat Daduy Dalam, mereka dibatasi oleh adat dengan berbagai aturan pamali (pantangan; tabu), tidak boleh melakukan hal-hal kesenangan duniawi yang berlebihan. Kesenian semata-mata dilakukan untuk keperluan ritual.
Nama-nama angklung di Kanekes dari yang terbesar adalah: indung, ringkung, dongdong, gunjing, engklok, indung leutik, torolok, dan roel. Roel yang terdiri dari 2 buah angklung dipegang oleh seorang. Nama-nama bedug dari yang terpanjang adalah: bedug, talingtit, dan ketuk. Penggunaan instrumen bedug terdapat perbedaan, yaitu di kampung-kampung Kaluaran mereka memakai bedug sebanyak 3 buah. Di Kajeroan; kampung Cikeusik, hanya menggunakan bedug dan talingtit, tanpa ketuk. Di Kajeroan, kampung Cibeo, hanya menggunakan bedug, tanpa talingtit dan ketuk.
Di Kanekes yang berhak membuat angklung adalah orang Kajeroan (Tangtu; Baduy Jero). Kajeroan terdiri dari 3 kampung, yaitu Cibeo, Cikartawana, dan Cikeusik. Di ketiga kampung ini tidak semua orang bisa membuatnya, hanya yang punya keturunan dan berhak saja yang mengerjakannya di samping adanya syarat-syarat ritual. Pembuat angklung di Cikeusik yang terkenal adalah Ayah Amir (59), dan di Cikartawana Ayah Tarnah. Orang Kaluaran membeli dari orang Kajeroan di tiga kampung tersebut.

Angklung Dogdog Lojor

Kesenian dogdog lojor terdapat di masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau kesatuan adat Banten Kidul yang tersebar di sekitar Gunung Halimun (berbatasan dengan jakarta, Bogor, dan Lebak). Meski kesenian ini dinamakan dogdog lojor, yaitu nama salah satu instrumen di dalamnya, tetapi di sana juga digunakan angklung karena kaitannya dengan acara ritual padi. Setahun sekali, setelah panen seluruh masyarakat mengadakan acara Serah Taun atau Seren Taun di pusat kampung adat. Pusat kampung adat sebagai tempat kediaman kokolot (sesepuh) tempatnya selalu berpindah-pindah sesuai petunjuk gaib.
Tradisi penghormatan padi pada masyarakat ini masih dilaksanakan karena mereka termasuk masyarakat yang masih memegang teguh adat lama. Secara tradisi mereka mengaku sebagai keturunan para pejabat dan prajurit keraton Pajajaran dalam baresan Pangawinan (prajurit bertombak). Masyarakat Kasepuhan ini telah menganut agama Islam dan agak terbuka akan pengaruh modernisasi, serta hal-hal hiburan kesenangan duniawi bisa dinikmatinya. Sikap ini berpengaruh pula dalam dalam hal fungsi kesenian yang sejak sekitar tahun 1970-an, dogdog lojor telah mengalami perkembangan, yaitu digunakan untuk memeriahkan khitanan anak, perkawinan, dan acara kemeriahan lainnya. Instrumen yang digunakan dalam kesenian dogdog lojor adalah 2 buah dogdog lojor dan 4 buah angklung besar. Keempat buah angklung ini mempunyai nama, yang terbesar dinamakan gonggong, kemudian panembal, kingking, dan inclok. Tiap instrumen dimainkan oleh seorang, sehingga semuanya berjumlah enam orang.
Lagu-lagu dogdog lojor di antaranya Bale Agung, Samping Hideung, Oleng-oleng Papanganten, Si Tunggul Kawung, Adulilang, dan Adu-aduan. Lagu-lagu ini berupa vokal dengan ritmis dogdog dan angklung cenderung tetap.

Angklung Gubrag

Angklung gubrag terdapat di kampung Cipining, kecamatan Cigudeg, Bogor. Angklung ini telah berusia tua dan digunakan untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan melak pare (menanam padi), ngunjal pare (mengangkut padi), dan ngadiukeun (menempatkan) ke leuit (lumbung).
Dalam mitosnya angklung gubrag mulai ada ketika suatu masa kampung Cipining mengalami musim paceklik.

Angklung Badeng

Badeng merupakan jenis kesenian yang menekankan segi musikal dengan angklung sebagai alat musiknya yang utama. Badeng terdapat di Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Garut. Dulu berfungsi sebagai hiburan untuk kepentingan dakwah Islam. Tetapi diduga badeng telah digunakan masyarakat sejak lama dari masa sebelum Islam untuk acara-acara yang berhubungan dengan ritual penanaman padi. Sebagai seni untuk dakwah badeng dipercaya berkembang sejak Islam menyebar di daerah ini sekitar abad ke-16 atau 17. Pada masa itu penduduk Sanding, Arpaen dan Nursaen, belajar agama Islam ke kerajaan Demak. Setelah pulang dari Demak mereka berdakwah menyebarkan agama Islam. Salah satu sarana penyebaran Islam yang digunakannya adalah dengan kesenian badeng.
Angklung yang digunakan sebanyak sembilan buah, yaitu 2 angklung roel, 1 angklung kecer, 4 angklung indung dan angklung bapa, 2 angklung anak; 2 buah dogdog, 2 buah terbang atau gembyung, serta 1 kecrek. Teksnya menggunakan bahasa Sunda yang bercampur dengan bahasa Arab. Dalam perkembangannya sekarang digunakan pula bahasa Indonesia. Isi teks memuat nilai-nilai Islami dan nasihat-nasihat baik, serta menurut keperluan acara. Dalam pertunjukannya selain menyajikan lagu-lagu, disajikan pula atraksi kesaktian, seperti mengiris tubuh dengan senjata tajam.
Lagu-lagu badeng: Lailahaileloh, Ya’ti, Kasreng, Yautike, Lilimbungan, Solaloh.

Buncis

Buncis merupakan seni pertunjukan yang bersifat hiburan, di antaranya terdapat di Baros (Arjasari, Bandung). Pada mulanya buncis digunakan pada acara-acara pertanian yang berhubungan dengan padi. Tetapi pada masa sekarang buncis digunakan sebagai seni hiburan. Hal ini berhubungan dengan semakin berubahnya pandangan masyarakat yang mulai kurang mengindahkan hal-hal berbau kepercayaan lama. Tahun 1940-an dapat dianggap sebagai berakhirnya fungsi ritual buncis dalam penghormatan padi, karena sejak itu buncis berubah menjadi pertunjukan hiburan. Sejalan dengan itu tempat-tempat penyimpanan padi pun (leuit; lumbung) mulai menghilang dari rumah-rumah penduduk, diganti dengan tempat-tempat karung yang lebih praktis, dan mudah dibawa ke mana-mana. Padi pun sekarang banyak yang langsung dijual, tidak disimpan di lumbung. Dengan demikian kesenian buncis yang tadinya digunakan untuk acara-acara ngunjal (membawa padi) tidak diperlukan lagi.
Nama kesenian buncis berkaitan dengan sebuah teks lagu yang terkenal di kalangan rakyat, yaitu cis kacang buncis nyengcle..., dst. Teks tersebut terdapat dalam kesenian buncis, sehingga kesenian ini dinamakan buncis.
Instrumen yang digunakan dalam kesenian buncis adalah 2 angklung indung, 2 angklung ambrug, angklung panempas, 2 angklung pancer, 1 angklung enclok. Kemudian 3 buah dogdog, terdiri dari 1 talingtit, panembal, dan badublag. Dalam perkembangannya kemudian ditambah dengan tarompet, kecrek, dan goong. Angklung buncis berlaras salendro dengan lagu vokal bisa berlaras madenda atau degung. Lagu-lagu buncis di antaranya: Badud, Buncis, Renggong, Senggot, Jalantir, Jangjalik, Ela-ela, Mega Beureum. Sekarang lagu-lagu buncis telah menggunakan pula lagu-lagu dari gamelan, dengan penyanyi yang tadinya laki-laki pemain angklung, kini oleh wanita khusus untuk menyanyi.
Dari beberapa jenis musik bambu di Jawa Barat (Angklung) di atas, adalah beberapa contoh saja tentang seni pertunjukan angklung, yang terdiri atas: Angklung Buncis (Priangan/Bandung), Angklung Badud (Priangan Timur/Ciamis), Angklung Bungko (Indramayu), Angklung Gubrag (Bogor), Angklung Ciusul (Banten), Angklung Dog dog Lojor (Sukabumi), Angklung Badeng (Malangbong, Garut), dan Angklung Padaeng yang identik dengan Angklung Nasional dengan tangga nada diatonis, yang dikembangkan sejak tahun 1938. Angklung khas Indonesia ini berasal dari pengembangan angklung Sunda. Angklung Sunda yang bernada lima (salendro atau pelog) oleh Daeng Sutigna alias Si Etjle (19081984) diubah nadanya menjadi tangga nada Barat (solmisasi) sehingga dapat memainkan berbagai lagu lainnya. Hasil pengembangannya kemudian diajarkan ke siswa-siswa sekolah dan dimainkan secara orkestra besar.

Angklung Padaeng

Untuk keterangan lebih detail mengenai angklung ini, silakan kunjungi artikel Angklung Padaeng
Angklung padaeng adalah angklung yang dikenalkan oleh Daeng Soetigna sejak sekitar tahun 1938. Terobosan pada angklung padaeng adalah digunakannya laras nada Diatonik yang sesuai dengan sistem musik barat. Dengan demikian, angklung kini dapat memainkan lagu-lagu internasional, dan juga dapat bermain dalam Ensembel dengan alat musik internasional lainnya.

Angklung Sarinande

Angklung sarinande adalah istilah untuk angklung padaeng yang hanya memakai nada bulat saja (tanpa nada kromatis) dengan nada dasar C. Unit kecil angklung sarinade berisi 8 angklung (nada Do Rendah sampai Do Tinggi), sementara sarinade plus berisi 13 angklung (nada Sol Rendah hingga Mi Tinggi).

Angklung Toel

Angklung toel diciptakan oleh Kang Yayan Udjo sekitar tahun 2008. [1] Pada alat ini, ada rangka setinggi pinggang dengan beberapa angklung dijejer dengan posisi terbalik dan diberi karet. Untuk memainkannya, seorang pemain cukup men-toel angklung tersebut, dan angklung akan bergetar beberapa saat karena adanya karet.

Angklung Sri-Murni

Angklung ini merupakan gagasan Eko Mursito Budi yang khusus diciptakan untuk keperluan robot angklung. [2] Sesuai namanya, satu angklung ini memakai dua atau lebih tabung suara yang nadanya sama, sehingga akan menghasilkan nada murni (mono-tonal). Ini berbeda dengan angklung padaeng yang multi-tonal. Dengan ide sederhana ini, robot dengan mudah memainkan kombinasi beberapa angklung secara simultan untuk menirukan efek angklung melodi maupun angklung akompanimen.

Ensemble angklung

Agar lebih kaya suaranya, angklung sebaiknya dimainkan dengan alat musik lain membentuk ensembel. Beberapa ensembel angklung yang sudah mapan adalah:

Klasik Padaeng

Ensemble angklung klasik yang dikenalkan oleh Pak Daeng Soetigna terdiri atas:
  • Angklung melodi
  • Angklung akompanimen
  • Bas betot
Kombinasi minimal inilah yang paling populer dan umum dijumpai saat konser maupun lomba paduan angklung.

Angklung solo

Angklung solo adalah konfigurasi dimana satu unit angklung melodi digantung pada suatu palang sehingga bisa dimainkan satu orang saja. Sesuai dengan konvensi nada diatonis, maka ada dua jajaran gantungan angklung, yang bawah berisi nada penuh, sedangkan yang atas berisi nada kromatis. Angklung Solo ini digagas oleh Yoes Roesadi tahun 1964, dan dimainkan bersama alat musik basanova dalam group yang menamakan diri Aruba (Alunan Rumpun Bambu). Sekitar tahun 1969, nama Aruba ini disesuaikan menjadi Arumba[3]

Arumba

Arumba adalah istilah bagi seperangkat alat musik (ensemble) yang minimal terdiri atas: [4]
  • Satu unit angklung melodi, digantung sehingga bisa dimainkan oleh satu orang
  • Satu unit bass lodong, juga dijejer agar bisa dimainkan satu orang
  • Gambang bambu melodi
  • Gambang bambu akompanimen
  • Gendang
Konfigurasi awal ensemble tersebut diperkenalkan oleh Mochamad Burhan sekitar tahun 1966, yang menggunakannya bersama grup "Arumba Cirebon" [5].

Teknik permainan angklung

Memainkan sebuah angklung sangat mudah. Seseorang tinggal memegang rangkanya pada salah satu tangan (biasanya tangan kiri) sehingga angklung tergantung bebas, sementara tangan lainnya (biasanya tangan kanan) menggoyangnya hingga berbunyi. Dalam hal ini, ada tiga teknik dasar menggoyang angklung:
  • Kurulung (getar), merupakan teknik paling umum dipakai, dimana tangan kanan memegang tabung dasar dan menggetarkan ke kiri-kanan berkali-kali selama nada ingin dimainkan.
  • Centok (sentak), adalah teknik dimana tabung dasar ditarik dengan cepat oleh jari ke telapak tangan kanan, sehingga angklung akan berbunyi sekali saja (stacato).
  • Tengkep, mirip seperti kurulung namun salah satu tabung ditahan tidak ikut bergetar. Pada angklung melodi, teknik ini menyebabkan angklung mengeluarka nada murni (satu nada melodi saja, tidak dua seperti biasanya). Sementara itu pada angklung akompanimen mayor, teknik ini digunakan untuk memainkan akord mayor (3 nada), sebab bila tidak ditengkep yang termainkan adalah akord dominan septim (4 nada).
Sementara itu untuk memainkan satu unit angklung guna membawakan suatu lagu, akan diperlukan banyak pemusik yang dipimpin oleh seorang konduktor. Pada setiap pemusik akan dibagikan satu hingga empat angklung dengan nada berbeda-beda. Kemudian sang konduktor akan menyiapkan partitur lagu, dengan tulisan untaian nada-nada yang harus dimainkan. Konduktor akan memberi aba-aba, dan masing-masing pemusik harus memainkan angklungnya dengan tepat sesuai nada dan lama ketukan yang diminta konduktor. Dalam memainkan lagu ini para pemain juga harus memperhatikan teknik sinambung, yaitu nada yang sedang berbunyi hanya boleh dihentikan segera setelah nada berikutnya mulai berbunyi.

Berlatih Angklung

Angklung akan terdengar merdu dan megah jika dimainkan beramai-ramai dengan kompak. Untuk itu, diperlukan persiapan dan latihan yang cukup panjang, dipimpin pelatih yang cukup punya pemahaman musik umum maupun angklung. Tahap-tahap persiapannya adalah:
  1. Pilih lagu dengan aransemennya. Lagu yang cocok dimainkan dengan angklung umumnya yang berirama riang, dan jika bisa ada bagian yang rancak, sehingga bisa diimprovisasi dengan teknik centok. Lagu ini kemudian perlu diaransemen khusus untuk angklung, dengan memiliki beberapa suara. Untuk latihan, aransemen ini kemudian ditulis di kertas yang besar (biasanya dalam notasi not angka).
  2. Siapkan unit angklung sesuai aransemen. Dari aransemen angklung, bisa diketahui berapa angklung yang diperlukan berdasar rentang nada lagu dan keseimbangan intonasinya.
  3. Kumpulkan pemain dan distribusikan angklung kepada mereka. Jika ada pemain yang memegang banyak angklung, harus diperhatikan agar si pemain tersebut tidak akan pernah memainkan dua angklung pada saat bersamaan. Untuk itu biasanya dipakai tabel tonjur.
  4. Pemanasan. Sebelum berlatih, sebaiknya lemaskan dulu kaki dan tangan, lalu lakukan gerakan-gerakan dasar untuk kurulung maupun centok bersama-sama.
  5. Mempelajari lagu. Bersama-sama, pelajari dan telusuri alur lagu, mana bait-bait dan chorus yang harus diulang. Perlahan-lahan mainkan lagu ini dibawah pimpinan konduktor. Disarankan agar selama latihan awal semua nada di-centok saja, jangan dikurulung dulu.
  6. Menghafal not. Perlahan-lahan para pemain diminta menghafal not-not lagu dan bagian permainannya.
  7. Meningkatkan teknik. Ini tahap polesan akhir, dimana konduktor bisa mulai memimpin dengan menekankan keserempakan permainan, dinamika, maupun penjiwaan.
  8. Koreografi. Jika akan tampil dipentas, bisa mulai dipikirkan improvisasi agar para pemain melakukan gerakan yang menarik, tidak berdiri kaku terus menerus.

Angklung interaktif

Angklung interaktif adalah kegiatan dimana seorang konduktor mengajak banyak orang, yang umumnya awam, untuk bermain angklung beramai-ramai [6]. Kegiatan ini bisa dilakukan di tempat pariwisata atau acara ramah tamah. Pada para peserta akan dibagikan angklung-angklung yang sudah diberi nomor sesuai nadanya. Lalu, sang konduktor akan memimpin, biasanya dengan cara:
  1. Konduktor membuka satu layar besar bertuliskan lagu dalam not angka, lalu mengajak para peserta memainkan angklung yang tepat dengan menunjuk nada pada layar.
  2. Konduktor mengajarkan isyarat tangan untuk nada-nada tertentu pada penonton, kemudian memimpin suatu lagu dengan memberikan isyarat yang tepat secara berurutan untuk diikuti para peserta. Isyarat tangan ini di-adaptasi oleh Mang Udjo, berdasar isyarat yang dikembangkan oleh John Curwen.
  3. Sebelumnya, Pak Daeng Soetigna menggunakan isyarat gambar binatang untuk melatih anak-anak TK.[7]
Isyarat angklung sarinande.png

Modernisasi angklung

Secara esensial, angklung adalah alat musik bambu yang dimainkan dengan digetar. Hal tersebut tidak boleh diubah. Meski demikian, berbagai upaya kreatif untuk memodernisasinya terus berlangsung, seperti:
  • Angklung elektrik karya Agus Suhardiman [8]
  • Angklung otomatis, Tugas akhir Kadek Kertayasa di STIKOM Surabaya [9]
  • Tra-digi, angklung robot yang dikontrol oleh i-pod, ciptaan Hasim Ghozali. [10][11]
  • Klungbot, robot angklung yang mula-mula dikreasi oleh Krisna Diastama dan Karismanto Rahmadika [12], kemudian dilanjutkan oleh Eko Mursito Budi. [13]

Sumber rujukan

  • Ganjar Kurnia. 2003. Deskripsi kesenian Jawa Barat. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat, Bandung.
  1. ^ "Yayan Ujo Penemu Angklung Toel". Diakses 2010-08-22.
  2. ^ "Klungbot FTI ITB". Diakses 2010-08-22.
  3. ^ "Sejarah Aruba". Diakses 2010-08-22.
  4. ^ "Arumba". Diakses 2010-08-22.
  5. ^ "Riwayat musik angklung Arumba". Diakses 2010-08-22.
  6. ^ "Isyarat Angklung Interaktif". Diakses 2012-12-29.
  7. ^ {cite web|url=http://klungbot.com/rahasia-angklung-padaeng-3-sarinande-dan-tk///%7Ctitle=Angklung Sarinande dan TK|accessdate=2012-12-29}}
  8. ^ "Angklung Elektrik". Diakses 2012-03-31.
  9. ^ "Angklung Otomatis". Diakses 2012-03-31.
  10. ^ "Angklung+Apple=Tra-Digi". Diakses 2012-03-31.
  11. ^ "Tra-Digi". Diakses 2012-03-31.
  12. ^ "Klungbot". Diakses 2012-03-31.
  13. ^ "Klungbot 2". Diakses 2012-03-31.

Pranala luar

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Angklung

Tuesday, May 28, 2013

Kamus Bahasa Arab 05 : Angka/Bilangan Bahasa Arab

Berikut ini saya akan berbagi info tentang kosakata yang berhubungan dengan Angka dalam Bahasa Arab. Apabila ada kesalahan mohon kepada pembaca untuk sudi membenarkan saya melalui komentar atau kontak kepada saya. Berikut ini adalah Bahasa Arab dari angka 1 sampai 10 untuk Fi'il Mudzakar dan Isim Muannats.  Langsung saja, berikut adalah Angka-angka dalam bahasa Arab:
1
وَاحِدٌ
6
سِتَّةٌ
2
إِثْنَانِ
7
سَبْعَةٌ
3
ثَلَاثَةٌ
8
ثَمَنِيَةٌ
4
أَرْبَعَةٌ
9
تِسْعَةٌ
5
خَمْسَةٌ
10
عَشَرَ
  

Untuk Isim Mudzakar:

1
وَاحِدَةٌ
5
خَمْسٌ
2
إِثْنَتَانِ
7
سَبْعٌ
3
ثَلَاثٌ
8
ثَمَنٌ
4
أَرْبَعٌ
9
تِسْعٌ
5
خَمْسٌ
10
عَشَرَةٌ
Jadi ada sedikit perbedaan antara bilangan untuk Isim Mudzakar dan Isim Muanats. Jika isimnya adalah isim Mudzakkar, maka penggunaan angkanya menggunakan angka yang tertera pada kotak pertama. Sedangkan jika isimnya adalah isim Muannats, maka gunakan angka yang ada di kotak kedua.

Percakapan & Teks Bahasa Arab



Percakapan 1
مُحمَّد: صَباحُ الخَيرِ ياعُمَر.
عُمَر: صَباحُ النّورِ يا مُحمَّد.
مُحمَّد: هَل تَعرِفُ هذا التِّلميذ ؟
عُمَر: نَعَم أَعرِفُهُ . هذا أَحمَد.

مُحمَّد: هَل هُوَ تِلميذٌ جَديدٌ ؟
عُمَر: نَعَم هُوَ تِلميذٌ جَديدٌ.
مُحمَّد: مَتى جاءَ إِلى المَدرَسَة ؟
عُمَر: جاءَ إِلى المَدرَسَةِ قَبلَ شَهر.
مُحمَّد: هَل يَلعَبُ كُرَةَ القَدَم ؟
عُمَر: نَعَم هُوَلاعِب مُمتاز.
Artinya:
Muhammad     : Selamat pagi Umar.
Umar               : Selamat pagi Muhammad.
Muhammad     : Apa kau kenal murid ini?
Umar               : Ya, saya mengenalnya. dia Ahmad.
Muhammad     : Apakah dia murid baru?
Umar               : Ya, dia adalah murid baru.
Muhammad     : Kapan ia datang ke sekolah?
Umar               : Ia datang ke sekolah bulan lalu.
Muhammad     : Apakah dia bermain sepak bola?
Umar               : Ya, dia pemain yang baik.

Percakapan 2
دَخَلَ المُديرُ الصَّفَّ وَمَعَهُ مُدَرِّسٌ جَدِيدٌ . وَقَفَ التِّلاميذُ.
المُديرُ: السَّلاَمُ عَلَيكُم .
التِلامِيدُ: وَعَلَيكُمُ السَّلامُ .
المُديرُ: هَذَا مُدَرِّسُ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ الجَدَيْدٌ ، إسمُهُ حَسَنٌ وَهُوَ سُعودِيٌّ . جاءَ مِن السُّعدِيَّةِ , وَهُوَ مُدَرِّسُ جَيِّدٌ ز.
خَرَجَ المُديرُ مِنَ الصَّفِّ وَجَلَسَ التَّلاميذُ عَلى الكراسي . قالَ المُدَرِّسُ: الُلّغَةُ العَرَبِيَّةُ اَربَعُ حِصَصٍ في الأُسْبُوْعِ وَحِصَّةُ اليَومِ قِراءَةٌ .
Artinya:
Masuklah kepala sekolah kedalam kelas bersama guru baru. Dan murid diam.
Kepala sekolah            : Assalamu’alaikum
Para siswa                   : Wa’alaikumsalam.
Kepala sekolah            : Ini guru bahasa Arab yang baru, namanya Hasan,
Ia berkewarganegaraan Saudi. Datang dari Saudi, dan dia guru yang baik.
Kepala sekolah keluar dari kelas dan para siswa duduk di kursi.      
Guru berkata               : Bahasa Arab ada empat pertemuan dalam seminggu dan
pertemuan hari ini adalah membaca.

Percakapan 3
يُوسف: مِن أَيْنَ اَنْتَ قَادِمٌ .
إسما عيل: أَنَا قًادِمٌ مِن تُرْكِيَا وَأَنْتَ ؟
يُوسف: أَنَا قًادِمٌ مِن اِنْدُوْنِسِيَا .
إسما عيل: وَإِلَى أَيْنَ أَنْتَ مُسَافِيْرٌ؟
يُوسف:انا مُسافيرإِلَى مكة وَاَنتَ ؟
إسما عيل: انا مُسَافِيْرٌ إِلَى مَكَّةَ أَيْضًا .
يُوسف: لِمَاذَا أَنْتَ مُسَافِير اِلَى مَكَّةً ؟
إسما عيل: أَنَا مُسَافِيْرً لِلْعُمْرَةِ وَاَنتَ ؟
يُوسف: أَنَا مُسَافِيْرُ لِلعُمرة ايضًا.
إسما عيل: كَمْ يَوْمًا سَتَبقَي فِي مَكَّةً ؟
يُوسف: سَأَبقَى عشَرةَ أَيامً تَقريبًا.
إسما عيل: وَأَنَا سَأَبقَى ثَمَانِيَةَ أَيَامً تَقريبًا .
Artinya:
Yusuf  : Dari mana kamu berasal?
Ismail  : saya berasal dari Turki. Dan kamu?
Yusuf  : Saya berasal dari Indonesia.
Ismail  : Dan kemana kamu akan pergi?
Yusuf  : Saya akan pergi ke Mekkah, dan kamu?
Ismail  : Saya akan pergi ke Mekah juga.
Yusuf  : Untuk apa kamu pergi ke Mekkah?
Ismail  : Saya pergi untuk umroh, dan kamu?
Yusuf  : Saya pergi untuk umroh juga.
Ismail  : Berapa hari kamu sampai di Mekkah?
Yusuf  : Saya sampai kurang lebih 10 hari.
Ismail  : Dan saya sampai kurang lebih 8 hari.



Teks 1
أَحمَدُ مِن ماليزيا وَهُوَ مُسافِرٌ إِلى مَكَّةَ المُكَرَّمَةِ لِلعُمرَةِ . وَصَلَ أَحمَد مُبَكِّرًا إِلى المَطارِ . الطِّا ئِرَةُ مُتَأَخِّرَةٌ . ذَهَبَ أَحْمَدَ إِلَى اِسْتِرَاحَةِ المَطَارِ وَجَلَسَ يَنْتَظِرُ الطَائِرَةَ القَادِمَةِ مِنْ جَدَّةِ .
وَصَلَتُ الطَّائِرَةِ الآنَ , اِرْتَدَى أَحْمَدَ مَلَابِسَ الإِحْرَامِ وَأَسْرَعَ إِلَى الطَّائِرَةِ . رَكِبَ أَحْمَدَ الطَّا ئِرَةَ . وَجَلَسَ بِالقُرْبِ مِنَ النِّافِذَةِ ثُمَّ فَتَحَ المُصحَفَ لِيَقرَأَ القُرآنَ الكَرِيم .
الطِّائَِرَةُ تََطيرُ الآنَ فَوقَ مَطارِ جَدَّة ثُمَّ تَهِبتُ بِسلامٍ , يَنزِلُ أَحمَدُ مِنَ الطَّائِرَةِ ثُمَّ يَحمِلُ حَقِيبَتَهُ وَيُسرِعُ إِلى صَّالَةِ المَطَارِ .
Artinya:
Ahmad dari Malaysia dan dia pergi ke Mekah untuk umroh. Ahmad tiba pagi-pagi di bandara. Pesawat terlambat. Ahmad pergi ke tempat peristirahatan di bandara dan dia duduk menunggu penerbangan berikutnya dari Jeddah.
Tibalah pesawat sekarang, Ahmad mengenakan pakaian ihram dan langsung naik pesawat, Ahmad naik pesawat dan duduk dekat jendela kemudian membuka mushaf untuk membaca Al-Qur’an.
Sekarang pesawat terbang diatas Jeddah kemudian mendarat dengan selamat, Ahmad keluar dari pesawat kemudian membawa tasnya dan bergegas ke tempat barang di Bandara.

Percakapan 4
عُمَرَ: مَسَاءُ الخَيْرً .
أَحْمَدْ: مَسَاءُ النّور .
عُمَر: لِمَنْ هَذِهِ الصَّوَرَةَ ؟
أَحْمَدْ: هَذِهِ الصّورَةُ لِعائِلَتِي .
عُمَر: مَنْ هَذَا ؟
أَحْمَدْ: هَذَا وَالِدِي .
عُمَرَ: مَاذَا يَفْعَل ؟
أحْمَدْ: هُوَ يَغْسِلُ السَّيّارَةٌ .
عُمَرَ: وَمَنْ هَذِهِ ؟
أَحْمَدْ: هَذِهِ وَالِدَتِي.
عُمَرَ: مَاذَا تَفْعَل ؟
أَحْمَدْ: هِيَ تُنَظِّفُ الحَدِيْقَةٌ.
عُمَر: وَمَنْ الَّذِيْ يَتَنَاوَلُ القَهْوَة ؟
أَحمَد: هذا جَدّي.
عُمَرَ: وَمَن الَّتي تُشَاهِدُ التِّلفزيون ؟
أَحْمَدْ: هَذِهِ جَدَّتِي.

Artinya:
Umar   : Selamat malam.
Ahmad            : Selamat malam.
Umar   : Siapa yang ada di foto ini?
Ahmad            : Ini foto keluargaku.
Umar   : Siapa ini?
Ahmad            : Ini ayahku.
Umar   : Apa yang dia lakukan?
Ahmad            : Dia sedang mencuci mobil.
Umar   : Dan siapa ini?
Ahmad            : Ini ibuku.
Umar   : Apa yang dia lakukan?
Ahmad            : Ia sedang membersihkan kebun.
Umar   : Dan siapa yang meminum kopi?
Ahmad            : Ini kakekku.
Umar   : Dan siapa yang sedang menonton TV?
Ahmad            : Ini nenekku.

Teks 2
تَسكُنُ عائِلَةُ أَحمَدَ في بَيتٍ كَبيرٍ ، وَهِيَ عائِلَةٌ نَشيطَةٌ تَعمَلُ كَثيرًا . هَذَا والِدُ أَحمَد
 في الحَديقَةِ يَغسِلُ السَّيَارَة ، وَهَذِهِ وَالدَتُهُ في المَطًبَخِ تُعِدُّ طَعَامَ الغَداءِ ، وَهَذِه
أُختتُهُ في غُرفَةِ الطَّعامِ وَهِيَ تُنَظَّفُ المائِدَةَ ، وَهَذَا جَدُّهُ في غُرفَةِ الجُلسِ وَهُوَ
يَجلِسُ خَلفَ الطّاوِلَةِ يَستَمِعُ إِلَى الرّاديو ، وَهَذِهِ جَدَّتُهُ في الحَمَّامِ وَهِيَ تَغسِلُ المَلابِسَ ، وَهَذَا أَحمَدُ في غُرفَةِ المَكتَبَةِ وَهُوَ يَقرَأ
في الظُّهرِ تُصَلِّي العَائِلَةُ ثُمَّ تَجلِسُ حَولَ المائِدَةِ وَتَتَنَاوَلُ الغَدَاء .
Artinya:
Keluarga Ahmad tinggal di sebuah rumah besar, sebuah keluarga yang rajin bekerja. Ini ayah Ahmad di taman sedang mencuci mobil, dan ini ibunya di dapur sedang memasak makan siang, dan ini adik perempuannya di ruang makan dan ia sedang membersihkan meja, dan ini kakeknya di ruang tamu dan dia duduk di belakang meja untuk mendengarkan radio, dan ini neneknya di kamar mandi sedang mencuci pakaian, dan Ahmad di perpustakaan, dan dia sedang membaca.
Pada siang hari keluarga shalat dan kemudian duduk di meja makan dan makan siang.

Percakapan 5
الأبّ: مَتَى وَصَلَ الأَ وْلَادُ مِنَ المَدرَسَةِ ؟
الأمّ: وَصَلَ الأَوْلَادُ قَبلَ قَلِيْلُ .
الأبّ: أَينَ هُمْ الآنَ؟
الأمّ: هُمْ الآنَ فِي حَدِيْقَةِ المَترِلِ .
الأبّ: مَاذَا يَعْمَلُ حَسَن ؟
الأمّ: هُوَ يَقْرَأُ فِي كِتَابِ اللغَةُ العَرَبِيّةِ .
الأبّ: وَمَاذَا يَعْمَلُ عَادِل ؟
الأمّ: هُوَ يَسْقِي أَشْجَارَ الحَدِيْقَةِ .
الأبّ: وَمَاذَا تَعْمَلُ فَاطِمَةِ ؟
الأمّ: هِيَ تَكْتُبُ رِسَالَةً إِلَى خَالَتِهَا .
الأبّ: قَولِي لَهُمْ: الغَداءُ جَاهِز .
Artinya:
Ayah   : Kapan anak-anak tiba dari sekolah?
Ibu       : Anak-anak baru saja sampai.
Ayah   : Dimana mereka sekarang?
 Ibu      : Mereka sekarang di taman rumah.
Ayah   : apa yang Hasan kerjakan?
Ibu       : Dia sedang membaca buku Bahasa Arab.
Ayah   : dan apa yang sedang ‘Adil kerjakan?
 Ibu      : Dia sedang menyiram pohon
Ayah   : Dan apa yang sedang Fatimah kerjakan?
Ibu       : Dia sedang menulis surat kepada Bibinya (dari pihak ibu).
Ayah   : berkata kepada semuanya: Makan siang sudah siap.

Teks 3
فِي بَيْتِ عُمَرَ حَدِيْقَةٌ وَاسِعَةٌ . فِي الحَدِيْقَةِ أَشْجَارٌ كَثِيْرَةٌ وَزُهُوْرٌ جَمِيْلَةٌ . هَذِهِ أَشْجَارُ البُرتُقَالِ وَتِلْكَ أَشْجَارُ التَّفَاحِ ، وَهُنَــــــــا مَسْبَحٌ صَغِيْرٌ وَهُنــَـاكَ مَلْعَبٌ كَبِيْرٌ .
تَجْلِسُ العَائِلَةُ فِي الحَدِيْقَةِ ، الأَبُ يَسْبَحُ فِي المَسْبَحِ وَالأُمُّ تَقْرَأُ بَعْضَ الصُّحُفِ وَالمَجَلَّاتِ ، وَعُمَرُ يُرَاجِعُ دُرُوْسَهُ وَفَاطِمَةُ تَكْتُبُ الوَاجِبَ المَتْرِليَّ .
فِي المَسَاءِ تَجْلِسُ العَائِلَةُ فِي غُرْفَةِ الجُلُوْسِ ، تُشَاهِدُ التِّلِفِزِيُوْنَ ثُمَّ تَذْهَبُ إِلَى غُرْفَةِ الطَّعَامِ وَتَتَنَاوَلُ العَشاء .
Artinya:
Di rumah Umar ada taman yang luas. Di Taman ada pohon-pohon yang banyak dan bunga-bunga yang indah. Ini pohon jeruk dan itu pohon apel, dan disini ada kolam kecil dan disana ada tempat bermain yang besar.
Keluarga duduk di taman, Ayah berenang di kolam dan Ibu membaca beberapa koran dan majalah, dan Umar sedang belajar dan Fatimah sedang menulis pekerjaan rumah.
Di malam hari keluarga duduk di ruang tamu, menonton televisi kemudian pergi ke ruang makan untuk makan malam.

Percakapan 6
المُدِيْرُ: مَا اِسْمُكَ؟
التِّلميد: اِسْمِيْ صَا لٍح .
المُدير: كَمْ سَنَةً عُمْرُكَ؟
التِّلميد: عُمُرِيْ خَمْسَ عَشَرَةَ سَنَةً .
المُدير: أَيْنَ تَسْكُنُ؟
التِّلميد: أَسكُنُ فِيْ الرِّيَاض .
المُدير: فِي أَيِّ شَارْعِ تَسْكُنُ؟
التِّلميد: أَسْكُنُ فِي شَارْعِ الجَامِعَةِ .
المُدِير: فِي أَيِّ حَيِّ تَسْكُنُ؟
التِّلمِيد: أَسْكُنُ فِي حَيِّ العِمَارَاتِ .
المُدِير: مَا اِسْمُ العَمَارَةِ الَّتِي تَسْكُنُ فِيْهَا؟
التِّلميد: اِسْمُهَا عَمَارَةُ السَّلَام .
Artinya:
Kepala sekolah            : Siapa namamu?
Murid                          : Nama saya Sholih
Kepala sekolah            : Berapa umurmu?
Murid                          : Umurku 15 tahun.
Kepala sekolah            : Dimana kamu tinggal?
Murid                          : Saya tinggal di Riyadh.
Kepala sekolah            : Di jalan apa kamu tinggal?
Murid                          : Saya tinggal di Jalan Al-Jamiah.
Kepala sekolah            : Di komplek yang mana kamu tinggal?
 Murid                         : Saya tinggal si komplek perhotelan.
Kepala sekolah            : Apa nama hotel tempat kamu tinggal?
Murid                          : Namanya Hotel As-Salam.


Teks 4
مُحَمَّدٌ طَالِبٌ فِي المَدْرَسَةِ الثَّانَوِيَّةِ ، عُمُرْهُ تِسْعَ عَشْرَةَ سَنَةً وَهُوَ يَسْكُنُ فِي بَيْتٍ جَمِيْلٍ فِي حِي المَطَارِ ، فِي شَارِعِ القُدْسِ . قَالَ مُحَمَّدٌ: يَا وَلِدِيْ لَا أَسْتَطِيْعُ النَّوْمَ وَلَا أَسْتَطِيْعُ القِرَاءَةَ . صَوْتُ الطَّائِرَاتٍ مُزْعِجٌ . لِمَاذَا لَا نَنْتَقِلُ إِلَى بَيْتٍ جَدِيْدٍ ؟
قَالَ وَالِدُهُ: اِصبِر يَا وَلَدِي ، هَذِهِ آخِرُ سَنَةً لِلْمَطَارِ القَدِيْمٍ . قَالَ مُحَمَّدٌ: وَهَل المَطَارُ الجَدِيْدُ دَاخِلَ المَدِيْنَةَ أَيْضًا ؟
قَالَ وَالِدُهُ: لَا ، المَطَارِ الجَدِيْدُ خَارِجَ المَدِيْنَةِ . اِبْتَسَمَ مُحَمَّدٌ ثُمَّ تَنَاوَلُ كِتَابَهُ .
Artinya:
Muhammad siswa SMA, umurnya 19 tahun dan ia tinggal di rumah yang bagus di sekitar bandara, di Jl. Al-Kudus. Muhammad berkata : wahai ayahku, aku tidak bisa tidur dan aku tidak bisa membaca. Suara pesawat mengganggu. Kenapa kita tidak pindah ke rumah yang baru?
Ayahnya berkata : bersabarlah anakku, ini tahun terakhir untuk bandara yang lama. Muhammad berkata : Dan apakah bandara yang baru masuk kota juga?
Ayahnya berkata : Tidak, bandara yang baru di luar kota. Muhammad tersenyum kemudian mengambil bukunya.

Teks 5
خَرَجً مُحَمَّدٌ مِنَ البَيْتِ . رَكِبُ الحَافِلَةَ ثُمَّ نَزَلَ أَمَامَ المَدْرَسَةِ . وَصَلَ مُحَمّدٌ مُبَكِّرًا إِلَى المَدْرَسَةِ . ذَهَبَ إِلَى المَكْتَبَةِ وَجَلَسَ عَلَى الكُرَسِيِّ ثُمَّ تَنَاوَلُ كِتَابَ اللُغَةِ العَرَبِيَّةِ، قَرَأَ مُحَمَّدُ بَعْضَ الصُّحُفِ ثُمَّ حَمَلَ حَقِيْبَتَهُ وَذَهَبَ إِلَى الصَّفِّ .
Artinya:
Muhammad keluar dari rumah. Ia naik bis kemudian turun di depan Sekolah. Muhammad sampai pagi-pagi di sekolah. Dia pergi ke perpustakaan dan duduk diatas kursi kemudian membaca buku Bahasa Arab, Muhammad membaca beberapa surat kabar kemudian mengambil tasnya dan pergi ke kelas.

Percakapan 7
مُحَمَّدْ: هَلْ هَذِهِ حَقِيْبَتُكَؤصس ؟
عُمَرَ: نَعَمْ هَذِهِ حَقِيْبَتِي .
مُحُمَّدْ: هَلْ أَنْتَ مُتَأَكِّدٌ ؟
عُمَرْ: نَعَمْ أَنَا مُتَأَكِّدٌ ، لِمَاذَا ؟
مَحَمَّدْ: هَذِهِ حَقِيْبَتِي أَنَا .
عُمَرْ: هَلْ حَقِيْبَتُكَ سَوْدَاءْ ؟
مُحَمَّدْ: نَعَمْ حَقِيْبَتِي سَوْدَاءْ .
عُمَرْ: مَاذَا فِي حَقِيْبَتُكَ ؟
مُحَمَّدْ: فِي حَقِيْبَتِي كُتُبٌ كَثِيْرًا
عُمَرْ: تَفَضَّلْ ، اُنْظُرْ . هَلْ هَذِهِ حَقِيْبَتُكَ ؟
مُحَمَّدْ: مَعْذِرَةً هَذِهِ لَيْسَتَ حَقِيْبَتِي ، هِيَ مِثْلُهَا فِي اللَّوْنِ فَقَطْ .
Artinya:
Muhammad     : Apakah ini tasmu?
 Umar              : Ya, ini tasku.
Muhammad     : Apakah kamu yakin?
Umar               : Ya, aku yakin. Kenapa?
Muhammad     : Ini tasku.
Umar               : Apakah tasmu berwarna hitam?
Muhammad     : Ya, tasku berwarna hitam.
Umar               : Apa yang ada didalam tasmu?
Muhammad     : Di dalam tasku ada buku-buku.
Umar               : Silahkan lihatlah, apa ini tasmu?
Muhammad     : Maaf, ini bukan tasku, ini hanya mirip saja warnanya.

Teks 6
دَخَلَ إِبْرَاهِيْمُ المَـــــكْتَبَةَ ، قَرَأَ قَلِيْلًا ثُمَّ خَزَجَ . بَحَثَ إِبْرَاهِيْمُ عَنْ حَقِيْبَتِهِ الخَضْرَاءِ خَارَجَ المَـــــكْتَبَةِ . مَا وَجَدَ إِبْرَاهِيْمُ الحَقِيْبَةَ . شَاهَدَ إِبْرَاهِيْمُ صَدِيْقَهُ أَحْمَدَ ، هُوَ يَحْمِلُ حَقِيْبَةً خَضَرَاءَ . سَأَلَ إِبْرَاهِيْمُ أَحْمَدَ: لِمَاذَا أَخْذَتَ حَقِيْبَتِي ؟ أَجَابَ أَحْمَدُ: هَذِهِ حَقِيْبَتِي أَنَا ، ثُمَّ فَتَحَ الحَقِيْبَةَ وَقَالَ لَإِبْرَاهِيْمُ: أُنْظُرْ دَاخَلَ الحَقِيْبَةِ ، هَذِهِ مَلَابِسِي ، ثُمَّ أَغْلَقَ الحَقِيْبَةَ . تَعَجَّبَ إِبْرَاهِيْمُ ، هَذِهِ الحَقِيْبَةُ تُشَبِهُ حَقِيْبَةُ ، ثُمَّ اَعْتَذَرَ وَقَالَ لِأَحْمَدَ: عَفْوًا هَذِهِ لَيْسَتَ حَقِيْبَتِي ، فِي حَقِيْبَتِي كُتُبٌ وَدَفَاتِرَ وَأَقْلَامِ . قَالَ لَهُ أَحْمَدَ: رُبَّمَا تَجِدُ حَقِيْبَتَكَ فِي المَــــكْتَبَةِ .
نَسْيَ إِبْرَاهِيْمُ مَكَانَ حَقِيْبَتِهِ . هَلْ هِيَ فِي الصَّفِّ ؟ هَلْ هِيَ فِي المَلْعَبِ ؟ .
تَذَ كَّرَ إِبْرَاهِيْمُ أَخِيْرًا مَكَانَ الخَقِيْبَةِ. نَعَمْ . هِيَ فِي البَيْتِ .
Artinya:
Ibrahim masuk ke perpustakaan, Ia membaca sebentar kemudian keluar. Ibrahim mencari tas hijaunya keluar perpustakaan. Ibrahim tidak membawa tasnya. Ibrahim melihat sahabatnya Ahmad, Ia membawa tas hijau. Ibrahim bertanya: Untuk apa kamu membawa tas saya? Ahmad menjawab:  ini tas milik saya, kemudian ia membuka tas dan berkata kepada Ibrahim: Lihatlah yang ada di dalam tas, ini pakaian saya kemudian ia menutup tas. Ibrahim kaget, tas ini seperti tas miliknya, Ia kemudian meminta maaf dan berkata kepada Ahmad: Maaf, ini bukan tas saya, di dalam tas saya ada buku-buku, buku tulis dan beberapa ballpoint. Ahmad berkata kepadanya : Sepertinya kamu bisa menemukan tasmu di perpustakaan.
Ibrahim lupa tempat menyimpan tasnya. Apakah ia di kelas? Apakah ia di tempat bermain? Ibrahim mengingat tempat terakhir menyimpan tas nya. Ya itu di rumah.

Percakapan 8
جَالِدْ: هَلْ أَنْتَ مُدَرِّسٌ ؟
حَسَنْ: لَا , أَنَا طَا لِبٌ .
خَالِدْ: أَيْنَ تَدْرُسُ ؟
حَسَنْ: أَدْرُسُ فِي الجَامِعَةِ اْللإِسْلَامِيَّةِ .
خَالِدْ: مَاذَاتَدْرُسُ ؟
حَسَنْ: أَدْرُسُ اللُّغَةُ العَرَبِيَّة .
خَالِدْ: هَلْ تَتَحَدَّثُ العَرَبِيَّةَ جَيِّدًا ؟
حَسَنْ: نَعَمْ , أَتَحَدَّثُ العَرَبِيَّةَ جَيِّدًا .
خَالِدْ: لِمَاذَا تَدْرُسُ العَرَبِيَّةِ ؟
حسن: أَدْرُسُ العَرَبِيَّةِ لِأَفْهَمَ القُرْآن .
Artinya:
Khalid : Apakah kamu seorang guru?
Hasan  : Bukan, saya seorang mahasiswa.
Khalid : Dimana kamu belajar?
Hasan  : Saya belajar di Universitas Islam.
Khalid : Apa yang kamu pelajari?
Hasan  : Saya belajar Bahasa Arab.
Khalid : Apakah kamu bicara Bahasa Arab dengan baik?
Hasan  : Ya, saya bicara bahasa Arab dengan baik.
Khalid : Untuk apa kamu belajar Bahasa Arab?
Hasan  : Saya belajar Bahasa Arab untuk memahami Al-Qur’an.

Teks 7
حَسَن طالِبٌ أَندونيسيٌّ ، يَدرُسُ في الخامِعَةِ لِإسلامِيَّةِ بِالمَدينَةِ المُنَوَّرَةِ ، سافَر حَسَنٌ إِلي السُعوديَّةِ قَبلَ ثلاثِ سَنواتٍ لِيدرُسَ اللُّغَةَ العَرَبِيَّةَ والإِاسلام .
حَسَنٌّ يَتَحَدَثُ الآن العَرَبِيَّةُ جَيِّداً وَيَحفَظُ القُرآنَ الكَريمَ وَيَفهَمُ أَحاديثَ الرَّسولِ وَيَقرأالكُتُبَ العَرَبِيَّةَ ، وَهُوَيَكتُبُ الرَّسائِالَ إلى أَصدِ قائِهِ بِاللُّغَةِ العَرَبِيَّة أَيضاً ، وَهُوَ يَقولُ لَهُم: العَرَبِيَّةُ الآنَ لُغَةٌ مُهِمَّةٌ في العالم ، وَهيَ لُغَةُ القُرآنِ الكَريمِ وَالإسلامِ .
سيَرَجِعُ حَسَنٌ إِلى بَلَدِهِ بَعدَ سَنَةٍ لِيُدَرِّسَ اللُّغَةَ العَرَبِيَّةٌ وَالإِسْلَام هُنَا كَ .
Artinya:
Hasan mahasiswa dari Indonesia, Ia belajar di Universitas Islam di Madinah. Hasan pergi ke Saudi sebelum 3 tahun untuk mempelajari Bahasa Arab dan Islam.
Sekarang Hasan berbicara Bahasa Arab dengan baik, menghafal Al-Qur’an, dan memahami hadits-hadits Rasul dan membaca buku-buku Arab, dan dia menulis banyak surat untuk teman-temannya dengan Bahasa Arab juga, dan ia berbicara kepada mereka:
Arab sekarang menjadi bahasa penting di dunia,  dan menjadi bahasa Al-Qur’an dan islam.
Hasan bermaksud kembali ke negaranya setelah setahun untuk mengajarkan Bahasa Arab dan Islam disana.

Percakapan 9
حَسَن: هَل تَسكُنُ بَعيداً عَن المَدرَسَةِ ؟
أَحمد: نَعَم أَ سُكُن بَعيداً عَن المَدرَسَةِ وَأَنتَ ؟
حَسَن: أَنا أَسكُنُ قَريباً مِن المَدرَسَةِ .
أَحمَد: كَيفَ تَدهَبُ إِلى المَدرَسَةِ ؟
حَسَن: أَذهبُ ما شياًوَأنتَ ؟
أَحمَد: أَناأَذهَبُ بِالحافِلَةٌ .
حَسَن: في كَم ساعَةٍ تَصِلُ إِلى المَدرَسَةِ ؟
أحمَد: أَصِلُ في نِصفِ ساعَةٍ وَأَنتَ ؟
حسن: ،أناأصل في عشردقائق .
أحمد: أحياناالحافلة تتأخركثيراً .
حسن: لِماذا لا تَشتَري دَرَاجَة ؟
أحمد: الطَّريقُ مُزدَحِمَةٌ دائِماً وَلااأَستَطيعُ قِيادَةَ الدَّراخَةِ .
Artinya:
Hasan  : Apakah kamu tinggal jauh ke Sekolah?
Ahmad            : Ya, saya tinggal jauh ke Sekolah dan kamu?
Hasan  : Saya tinggal dekat dari sekolah.
Ahmad            : Bagaimana kamu pergi ke sekolah?
Hasan  : Saya berjalan kaki dan kamu?
Ahmad            : Saya pergi dengan kereta.
Hasan  : Pada jam berapa kamu sampai ke sekolah?
Ahmad            : Saya sampai dalam setengah jam dan kamu?
Hasan  : Saya sampai 10 menit yang lalu.
Ahmad            : Kadang-kadang bus jauh tertunda
Hasan  : Kenapa kamu tidak membeli sepeda saja?
Ahmad            : Jalan selalu macet dan tidak bisa dilalui sepeda.


Teks 8
مَحَمد يسكُنُ بَعيداًعَنِ المَدرَسَةِ وَهُوَ يَصِلُ دائِماً مُتَاًخَّراًإلىا لمَدرَسَةِ . قالَ مُحَمَّدٌ: ياوالِدي أَحتااجُ إِلى دَرَّاجَةٍ . قالَ والِدُهْ: حَسَناً سَأَ شتَري لَكَ درّاجَةً جَميلَة .
ذَهَبَ مُحَمَّدٌ إِلَى السُّوق مَعَ والِدِهِ . وَقَفَ مُحَمدأَمامَ مَعرضِ الدَّرّاجاتِ . هَذِهِ درّاجَةٌ كَبيرَةٌ وتِلكَ درّاجَةٌ صَغيرَةٌ وهٌنادَرّاجَةٌ خَضراءُ وهُناكَ دَرّاجَةٌ حَمراء
قَالَ مُحمدً لِلبائِع: أُرِيدُ تِلكَ الدَّرّاجَةَ الحمراء . أَحضَرَ البائِعُ الدَّرّاجة وقالَ لِمُحمد . تَفَضَّل .
ركِبَ مُحمد الدَّراخَةَ ثُمَّ قالَ لِوالِدِهِ: هَذِهِ دَرّاجَةٌ سَريعَةٌ ياوالِدي . قالَ والِدُهُ:حَقًّاهَذِهِ دَرّاجَةٌ سَريعَةٌ وَخَميلَةٌ . قالَ مُحمدً: ياوالِدي سَأَصِلُ إلى المَدرَسَةِ دائِماًمُبَكَّراً .
Artinya:
Muhammad tinggal jauh dari sekolah dan ia sampai terakhir sendirian ke sekolah. Muhammad berkata: Wahai ayahku, saya memerlukan sepeda. Ayahnya berkata: Baik saya akan membelikanmu sepeda yang bagus.
Muhammad bersama Ayahnya pergi ke pasar, Muhammad berhenti di depan toko sepeda. Ini sepeda yang besar dan itu sepeda yang kecil dan disini sepeda hijau dan disana sepeda merah.
Muhammad berkata kepada pedagang: Saya ingin sepeda yang merah itu. Pedagang sepeda menghampiri dan berkata kepada Muhammad, silahkan.
Muhammad menaiki sepeda dan berkata kepada ayahnya: Ini sepeda yang cepat ayah. Ayahnya berkata: Ini sepeda yang cepat dan bagus. Muhammad berkata: Wahai ayah, saya akan sampai ke sekolah paling awal.
Anda sedang membaca artikel tentang Percakapan & Teks Bahasa Arab dan anda bisa menemukan artikel Percakapan & Teks Bahasa Arab ini dengan url http://rob-entertainment.blogspot.com/2013/01/percakapan-teks-bahasa-arab.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Percakapan & Teks Bahasa Arab ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Percakapan & Teks Bahasa Ara.
sumber :  http://rob-entertainment.blogspot.com/2013/01/percakapan-teks-bahasa-arab.html